Penggunaan material kayu sebagai rangka atap bangunan sudah mulai ditinggalkan, dikarenakan cukup banyak kelemahan yang ada.
Beberapa kelemahan rangka atap kayu diantaranya :
Beberapa kelemahan rangka atap kayu diantaranya :
- Mudah lapuk, apalagi jika bubungan/wuwung retak, mengakibatkan air hujan merembes masuk (pelapukan oleh air).
Tumpuan titik berat kayu sudah lapuk - Serangan serangga, top score dipegang oleh rayap (cikal bakal dari laron). Hama rayap ini memiliki enzim untuk membuat kayu menjadi lunak. Serangannya tidak terlihat, tahu-tahu dalamnya keropos penuh tanah dan beranak pinak didalam kayu. Musuh alami rayap adalah semut, tetapi semut tidak memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam kayu. Penggunaan kayu untuk rangka atap sudah mulai ditinggalkan oleh developer perumahan, diganti dengan rangka atap baja ringan galvalum.
- Waktu pengerjaan cukup lama, biasanya seminggu lebih. Dikarenakan membentuk sambungan kuda-kuda, melapisi dengan oli bekas agar tahan rayap, apalagi jika permintaan tuan rumah agar rangka atap / kuda-kuda dipasang hari dan tanggal tertentu serta jam tertentu....(he..he).
- Harga Kayu yang melambung tinggi, karena keterbatasan persediaan. Malah belum cukup umurnya dipaksakan untuk digunakan.
Rata-rata rangka atap kayu bertahan 10 tahun, apalagi jika Anda tinggal diperumahan. Dimana untuk plesteran dinding rata-rata menggunakan pasir katel, gamping/kapur dan sedikit semen. Sehingga sangat mudah koloni rayap masuk melalui celah-celah dinding. Tanpa anda ketahui, rangka atap rumah Anda bisa mendadak ambruk, terkena serangan gerilya pasukan rayap.
Bagaimanakah untuk mengetahui masih layak tidaknya rangka atap rumah Anda?
Berikut tips yang bisa dijadikan pedoman pengecekan :
- Perhatikan posisi kedataran wuwung rumah dan letak genting Anda. Apakah ada peubahan? ataukah ada kesan beberapa bagian terlihat tidak normal/tidak lurus? Bisa jadi memang demikian, pertanda kayu mulai lapuk.
- Apakah posisi kedataran plafon Anda berubah? hal ini bisa terjadi jika Anda menggunakan rangka plafon kayu. Sebab serangan hama rayap dimulai dari plafon/area terdekat dari tanah setelah kusen pintu dan jendela. Untuk plafon yang menggunakan rangka kayu, dan tepi plafon diberi lis gypsum, perubahan kedataran tidak akan terlalu terlihat, karena plafon masih terbantu dengan adanya lis gypsum tersebut. Biasanya ditepian batas antara tembok dengan lis gypsum terdapat retakan, yang menandakan lis gypsum mendapat tekanan, dari berat plafon dikarenakan kayu sudah diserang rayap.
Pelapukan kayu akibat kebocoran pada plafon - Kelembaban udara karena percikan air hujan juga mempercepat pelapukan kayu rangka atap. Biasanya tanda percikan / kebocoran membekas pada plafon Anda. Apakah plafon menggunakan asbes, kalsium board ataupun gypum, bekas bocor dan percikan dari genteng masih akan tampak.
Jika Anda ragu, panggillah tukang yang Anda percaya.
Dan jika memang sudah waktunya untuk renovasi atap rumah, lebih tepat segera beralih menggunakan bahan rangka atap baja ringan galvalum (baca Keunggulan Baja Ringan Galvalum), karena lebih ekonomis, lebih cepat dan berumur panjang, asal dikerjakan oleh tukang baja ringan galvalum terlatih.
--------------------------------------
Konsultasi gratis : Munir - 085784418386
Posting lebih lengkap : ATAP KARYA
Komentar
Posting Komentar